🫨 Suara Anak Muda Jadi Rebutan

Banyak politisi jadi digital marketer

Tau gak sih, salah satu ciri khas kampanye digital untuk Pemilu 2024 ini adalah pendekatan yang memanfaatkan kekuatan media sosial. Di era serba "trending topic" ini, para calon berlomba-lomba menciptakan narasi mereka sendiri melalui media sosial. Tujuannya itu, untuk mendapatkan suara dari generasi muda atau generasi digital.

In Today’s Email:

  • Anak Muda Jadi Penentu Kemenangan?

  • Politisi Indonesia Mulai Beralih ke Digital Marketing

  • HATI-HATI BANYAK HOAX! â›”

TOP STORY

👀 Anak Muda Jadi Penentu Kemenangan?

Menurut sebuah artikel dari Kompas, di Pemilu 2024 ini ada 52% pemilih berusia 17-40 tahun. Nah, hal ini membuat mereka bisa menjadi penentu kemenangan kontestan di Pemilu 2024, kata Aisah Putri Budiatri, Peneliti di Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Berbagai strategi dilancarkan pasangan capres-cawapres untuk mendekati generasi muda. Salah satunya adalah terjun ke digital marketing. Tak jarang sekarang FYP atau Beranda kamu pasti banyak konten-konten politik yang menarik dan kreatif, kan?

BEST TOOLS

33.000+ Orang Sudah Menggunakan

Selain media sosial, digital marketing juga bisa kamu lakukan lewat WhatsApp, lho! Sekarang itu ada Tools WhatsApp Marketing yang sudah digunakan oleh lebih dari 30.000+ orang.

Tools ini bisa bantu kamu untuk mengirimkan pesan ke ribuan nomor dengan sekali klik. Jadi gak perlu manual kirim satu per satu. Tertarik? 😉

BERITA LAINNYA

Politisi Indonesia Mulai Beralih ke Digital Marketing

Pakar Media UM Surabaya, Radius Setiyawan, menilai kampanye lewat media sosial menjadi senjata yang ampuh untuk menggaet pemilih, karena pengguna internet di Indonesia didominasi milenial dan gen-z yang menguasai total pemilih di Februari 2024 nanti.

Hal ini memungkinkan para politisi untuk mencapai pemilih dengan jangkauan yang lebih luas daripada metode kampanye tradisional. Bahkan bisa menjangkau pemilih di wilayah yang mungkin sulit diakses secara langsung.

DONT MISS

â›” HATI-HATI BANYAK HOAX! â›”

Menkominfo, Budi Arie Setiadi, mengatakan bahwa sepanjang 2022 hanya terdapat 10 hoax pemilu, dan terjadi peningkatan hampir 10 kali lipat sepanjang Januari 2023 hingga 26 Oktober 2023, yakni 91 isu hoax pemilu.

Untuk menghindari hal ini, selalu pastikan untuk double-check dengan sumber terpercaya. Jika tidak ada sumber terpercaya yang mendukung klaim dari sebuah berita, kemungkinan besar berita tersebut tidak akurat.