🥳 Selamat Berpesta Demokrasi!

Tinggal Dua Negara Ini yang Nyoblos Pakai Paku!

Hari ini pesta demokrasi digelar! Saatnya bahas yang unik-unik tentang pemilu. Kamu udah tau belum tentang asal mula kotak suara? Ternyata dulu kotak suara bukan terbuat dari kardus, lho! Dan di balik kontroversi dari penggunaan kotak suara berbahan kardus ini, ternyata ada sejarah panjangnya. Sebelum ada kotak suara dan surat suara, ternyata orang-orang zaman dulu menyampaikan aspirasinya secara langsung.

In Today’s Email:

  • Kotak Suara dan Sejarah Panjangnya

  • Tinggal Dua Negara Ini yang Nyoblos Pakai Paku

TOP STORY

Kotak Suara dan Sejarah Panjangnya

Sekitar tahun 920 masehi, kotak suara baru mulai muncul di Tamil Nadu, India Kuno. Masyarakat menjalankan pemungutan suara menggunakan daun palem, lalu dimasukkan ke dalam pot lumpur. 

Baru sekitar tahun 1872, kotak suara mulai dikenal di Pontefract, Inggris. Walaupun saat itu, pemungutan suara hanya bisa dilakukan oleh laki-laki. Tapi ini menjadi kali pertama orang memilih dengan menandai kertas suara secara tertutup di bilik terpisah, yang kemudian dimasukkan ke dalam kotak suara.

Kotak-kotak suara pada waktu itu dibuat secara spesial dengan penggunaan segel lilin untuk memastikan suara dari pemilih tetap aman dan tidak ada yang mengubahnya. Hal ini membuat peminat pemungutan suara meningkat drastis, karena pemilih jadi bisa menentukan pilihan secara diam-diam tanpa diketahui orang lain.

Sampai saat ini, penggunaan kotak suara masih dilakukan di beberapa negara. Bahan yang digunakan juga berbeda-beda. Di Kota Bochum, tahun 2017, ada salah satu kotak suara terunik yang pernah ada yaitu penggunaan tempat sampah yang digunakan untuk pemilihan pemerintah federal Jerman.

Di Indonesia sendiri, pada pemilu 1955, kotak suara terbuat dari bahan kayu jati. Sedangkan pada pemilu 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, dan 1999 bahan yang digunakan adalah kayu. Akhirnya kotak suara bertransformasi dari kayu jadi  aluminium pada pemilu 2004 dan 2009.

Pemilu selanjutnya pada 2014, kotak suara terbuat dari dua jenis, alumunium dan kardus. Tahun 2019, sudah full menggunakan kotak suara dari kardus. Begitu juga dengan tahun 2024, tidak beda jauh dengan tahun 2014, yaitu menggunakan karton dupleks berwarna putih yang anti air.

BEST TOOLS

Selingi Dulu dengan Bahas yang Canggih-canggih!

Dengan banyaknya Customer Service (CS) di perusahaan kamu, gimana sih caranya biar tau kalau kinerja CS sudah sesuai dengan SOP perusahaan? Apalagi nih kalau CS-nya remote? Mau mantau kinerjanya jadi gak bisa dong?

Nah, ada sebuah teknologi yang memudahkan kamu untuk memantau kerja CS hanya dari balik layar laptop. Mau inspeksi mendadak, udah gak perlu lagi harus ke kantor. Tinggal sat set buka laptop, nanti juga keliatan CS mana yang beneran kerja, berapa banyak chat yang di-handle, sampai waktu yang dihabiskan si CS untuk balas semua chat masuk. Semua dikemas lengkap di satu aplikasi 😉

Tinggal Dua Negara Ini yang ‘Nyoblos’ Pakai Paku

Di saat banyak negara sudah melakukan e-voting, Indonesia dan Kamboja masih setia menggunakan paku sebagai alat coblos saat pemilu.  

Harus diakui bahwa kedua negara ini cukup ketinggalan untuk urusan proses pemilihan umum. Pada tahun 2004 dan 2009, pemerintah Indonesia sudah berusaha memakai pulpen, tapi ternyata metode mencontreng ini masih sulit dipahami warga menengah ke bawah, sehingga jumlah suara banyak yang tidak sah.

Di Pemilu 2014, KPU bahkan menyediakan dua perangkat di dalam bilik, ada pulpen dan paku. Eh ternyata pada pelaksanaannya, kedua benda ini digunakan untuk fungsi yang sama, yakni membolongi surat suara. Jadi sama aja kayak pakai paku gak sih?

BERITA LAINNYA

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, yakin ekonomi Indonesia tumbuh kuat 5,2 persen pada tahun 2024

Pemilu Tahun 2024 Tercatat Jumlah Pemilih Mengalami Peningkatan Sebesar 12 juta Dibandingkan Pemilu Sebelumnya

Banjir Promo Pemilu 2024 Hanya dengan Tunjukan Tanda Tinta Pencoblosan

DON’T MISS

Pesta demokrasi semakin meriah dengan partisipasi banyak pihak yang menawarkan diskon istimewa pada hari pemilihan umum.

Diskon ini juga dirancang untuk mendorong partisipasi pemilih, dimana syaratnya adalah menunjukkan jari yang sudah tercelup dalam tinta sebagai bukti pencoblosan.

Ini daftar beberapa promo pemilu. CFC : Promo Nyoblos Beli 1 Gratis 1. Chatime : Buy 1 Get 1. Richeese Factory : Special Price Pemilu. Holland Bakery : Diskon 20% semua produk. JCO : Vote and Sip Beli 2 JCoffee Hanya 60k, dan masih banyak diskon lainnya. Pastikan kamu jangan golput dan selamat menikmati diskon-diskon ini 🤩